ACEH (FI) – Atlet Petanque Riau, Siti Nur Fatiha yang turun di nomor single women berhasil meraih medali emas pada pertandingan yang dilaksanakan di Sport Center Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh, Rabu, (11/9).
Dengan kesabaran dn konsentrasi penuh Siti Nur Fatiha, hingga hari ke 11 Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh – Sumut, Riau sudah mengumpulkan 7 emas, 5 perak dan 6 perunggu.
Siti Nur Fatiha mengaku tidak menyangka dapat meraih emas lantaran ini pertandingan pertama yang ia ikuti di PON, cabang olahraga Petanque.
“Benar-benar tidak menyangka bisa meraih emas, karena ini pertama kalinya saya mengikuti PON yang cabang Petanque, targetnya kemarin cuma lolos grup saja,” katanya, Rabu, (11/9/2024).
Ia mengaku sempat down di tengah-tengah pertandingan lantaran selisih poinnya dengan lawannya tidak begitu jauh.
“Tadi sempat down karena selisih poinnya tidak begitu jauh. Namun, untungnya di akhir-akhir bisa dipush lagi,” jelasnya.
Saat ditanya mengenai bagaimana persiapan yang ia lakukan sebelum menghadapi PON XXI ini, ia bercerita harus latihan sepanjang hari untuk memantapkan permainannya di Petanque.
“Sebelum PON ini, saya melaksanakan training center (TC) di Universitas Islam Riau (UIR), latihannya di waktu pagi, siang hingga sore,” ujarnya.
Setelah ini, Siti akan turun kembali di nomor double mix, berpasangan dengan Oyon pada Sabtu, (14/9/2024). “Saya turun di 2 nomor, single women dan double mix, nanti saya akan berpasangan dengan Oyon di hari Sabtu, tanggal 14 September,” tuturnya.
Sementara itu, Pelatih Petanque Riau, Joni Alpen mengaku senang dengan capaian prestasi yang ditorehkan Siti.
“Sebagai pelatih, saya sangat senang atas kemenangan yang diraih Siti Nur Fatiha. Atas kemenangan hari ini saya berterima kasih kepada KONI Riau, dan seluruh masyarakat Riau yang telah memberikan support dan do’anya selama ini,” terangnya.
Pada kesempatan itu ia juga menyampaikan permohonannya kepada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Riau untuk memberikan lebih banyak perhatian kepada para atletnya, khususnya cabor Petanque.
“Alhamdulillah berkat kerja keras adik-adik semuanya kami dapat meraih kemenangan hari ini meskipun kami melakukan program mandiri,” bebernya.
Joni Alpen membeberkan, nasib dari hasil maupun kemenangan dalam olahraga Petanque ini tergantung kepada perasaan.
“Kami selalu membekali kepada atlet kami itu pertama adalah pengertian Petanque itu sendiri apa. Lalu barulah kami beritahu mereka bahwa olahraga ini kuncinya ada di perasaan. Ketika bermain itu perasaan harus senang dan tenang, sehingga hasil yang keluar bisa sesuai dengan yang kita inginkan,” pungkasnya.***