PEKANBARU(FI) – Warga Penderita kanker mata asal Rohil Sumiati (5) kini sudah tiba, Senin 15/1/2024) di Pekanbaru.
Saat ini pasien diinapkan di UPT Panti penyandang disabilitas Daksa Dinas Sosial Pemprov Riau di Rumbai sebelum masuk ke RSUD Arifin Achmad untuk melakukan pemeriksaan dan pengobatan.
Sesuai arahan, Gubernur Riau (Gubri) Brigjen TNI (Purn) H Edy Natar Nasution, minta pihak Diskes maupun RSUD Arifin Achmad untuk menindaklanjuti dengan baik dan memberikan pelayanan kepada pasien dengan maksimal.
Karena hal ini, bukan hanya berdasarkan prihatin tapi juga merupakan kewajiban pemerintah yang harus hadir ditengah masyarakat yang kedepannya akan dipertanggungjawabkan kepada Allah SWT.
Gubri juga mengapresiasi pihak Diskes Riau, RSUD Arifin Achmad serta pihak terkait lainya yang segera menindaklanjuti apa yang diinstruksikan sebelumnya. Dimana hal ini sudah merupakan tugas dan kewajiban pihak Diskes Riau maupun RSUD sebagai pelayanan di tingkat kesehatan masyarakat Riau.
Lepas menindaklanjuti warga Rohil ini, Gubri H Edy Natar Nasution kembali mendapat laporan kondisi warga yang sangat memprihatinkan dan butuh bantuan pemerintah. Kali ini berdua pada warga Kabupaten Bengkalis atas nama Ropea yang sebelumnya ditimpa bencana kebakaran rumah yang saat ini tinggal menumpang-numpang dengan anak serta rumah warga di sekitar.
Sedihnya sesuai laporan, beru saja ditimpa bencana kebakaran rumah, ibu Ropea juga kehilangan sang suami sebagai ujung tombak perekonomian beberapa bulan lalu meninggal dunia. Sehingga membuat kehidupan Ropea yang cukup tua ini jadi sedikit terlunta lunta.
Sebelumnya, Gubri juga sudah memerintahkan pihak PUPR Riau untuk melakukan pengecekan dan menindaklanjuti permasalahan warga tersebut. Diantaranya melalui bantuan rumah layak huni.
“Setelah mendapat laporan kita lansung instruksikan pihak PUPR Riau untuk menindaklanjuti hal ini. Sehingga apa yang bisa dilakukan bisa dilakukan dengan baik,” kata Gubri.
Ini juga tidak beda dengan warga sebelumnya, dimana pemerintah harus hadir untuk kebutuhan masyarakat. Hanya saja, untuk menindaklanjuti permasalahan ini sedikit berbeda dengan Pemprov Riau karena juga harus ada tindak lanjut dari pemerintah kabupaten kota. Pasalnya, untuk rumah layak huni ini pemprov Riau sesuai aturan saat ini tidak bisa lansung pada warga tapi melalui bantuan keuangan (Bankeu) yang setiap tahun direalisasikan pada kabupaten kota.
“Kita berharap pemerintahan Bengkalis juga segera menindaklanjuti hal ini dan memasukkan dalam data warga penerima bantuan rumah layak huni,” ujar gubri.
Warga ini tambah gubri mengalami musibah kebakaran rumah sudah lebih kurang dari dua tahun. Namun belum ada bantuan dari pemerintah Bengkalis.
“Untuk itu saya minta pihak Provinsi untuk mengkoordinasikan dengan Kabupaten Bengkalis menindaklanjuti permasalahan ini,” tutur Gubri.
Sementara menurut salah seorang warga Bengkalis, Raja Alfian, ibu Ropea ini tepatnya tinggal di Jalan Tanjung Labu Mekar Sari Desa Batang Duku, Kecamatan Bukit Baru Kabupaten Bengkalis.
Rumah warga tersebut terbakar pada tahun 2022 lalu dan suaminya juga meninggal beberapa bulan yang lalu.
Sekarang ibu ini tinggal numpang-numpang dan makan di tempat warga karena anaknya juga sangat tidak mampu. Sementara sampai saat ini belum ada perhatian dari pemerintahan Bengkalis.
“Untuk itu kami menyampaikan agar bisa dibantu Pemprov Riau, Khususnya bapak Gubernur Riau H Edy Natar Nasution. Karena keluarga ibu ini juga keluarga sangat tidak mampu dan butuh perhatian. Selama ini hanya mendapat bantuan dari warga sekitar yang tidak mungkin juga akan berjalan selamanya,” tutupnya.***