PEKANBARU (FI)-Ratusan masyarakat di Bumi Lancang Kuning mengikuti Pawai Budaya dalam rangka memeriahkan Hari Jadi ke-65 Provinsi Riau dan HUT ke-77 Republik Indonesia. Kegiatan tersebut dipusatkan di halaman Gedung Daerah.
Pawai Budaya diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan Provinsi Riau. Diikuti sebanyak 72 kelompok penampil dari kabupaten/kota se-Provinsi Riau, Sabtu (20/8) pagi.
Pantauan di lokasi, sejumlah atraksi pertunjukan budaya digelar sumringah. Mulai dari penampilan budaya masyarakat adat Suku Anak Rawa dari Kabupaten Siak, hingga pawai Batik Solapan dari Kabupaten Bengkalis.
Selain itu, ada pula atraksi Marching band dari Bahana Cantika Laperu binaan Lapas Wanita Kelas II Kota Pekanbaru, dan diikuti penampilan adat lainnya.
Peserta Pawai Budaya tersebut, dilepas langsung oleh Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution dan disaksikan Gubernur Riau Syamsuar yang ditandai dengan pengibaran bendera.
Gubernur Syamsuar mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas dedikasi masyarakat dalam rangka meramaikan Pawai Budaya yang sudah lama dinantikan masyarakat Riau.
Syamsuar berharap kegiatan ini bisa diadakan setiap tahun untuk mempererat silaturahmi. Sekaligus menjaga agar rasa persatuan dan kesatuan dalam kebinekaan tetap terpelihara dengan baik.
“Kami mengucapkan terima kasih atas dedikasi dan keikutsertaan seluruh masyarakat dalam meramaikan Pawai Budaya dalam rangka memeriahkan Hari Jadi ke-65 Provinsi Riau dan HUT ke-77 Republik Indonesia,” ucap Syamsuar.
Sementara itu, peserta Pawai Budaya asal Bali, Ketut Vera Wati mengaku merasa senang mengikuti Pawai Budaya. Ia hadir menampilkan pertunjukan Tari Sekar Jagat.
Ketut berharap kegiatan tersebut juga dapat diadakan setiap tahun. “Semoga kegiatan Pawai Budaya dapat berjalan dengan meriah dan lancar,” ucap Ketut sembari berharap.
Seperti diketahui, Provinsi Riau merupakan daerah yang kaya akan kebudayaan yang lahir dari beragam suku bangsa.
Tidak hanya terkenal dengan budaya Melayunya, di negeri Lancang Kuning ini juga terdapat beragam suku dan ras seperti, Jawa, Batak, Minang, dan suku lainnya yang hidup rukun dan damai.(FI/mcr)