Alhamdulilah, Gubri Resmi Terima Sertifikat Pantun dari UNESCO

banner 120x600
https://faktualidn.com/wp-content/uploads/2024/09/banner-468x60-Dalam-Berita.jpg

JAKARTA (FI)-Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar resmi menerima sertifikat pantun sebagai warisan budaya takbenda (WBTb) dari UNESCO.

Sertifikat ini sebenarnya sudah sejak lama ingin diserahkan. Sebab, UNESCO sudah menetapkan pantun sebagai salah satu WBTb dan masuk dalam daftar intangible cultural heritage UNESCO pada sidang ke-15 secara daring tanggal 14-18 Desember 2020.

Namun karena dunia dilanda wabah Covid-19, penyerahan sertifikat baru dapat dilaksanakan pada Jum’at, 12 Agustus 2022, di Plaza Insan Berprestasi Gedung A, Komplek Kemdikbudristek RI, Jakarta.

Sertifikat pantun diserahkan Sekjen Kemdikbudristek Ir Suharti MA, Ph.D kepada Gubri Syamsuar.

“Alhamdulillah, kita mengucapkan terima kasih kepada UNESCO yang telah menetapkan pantun sebagai WBTb dan hari ini kita terima sertifikatnya,” kata Gubri Syamsuar.

Gubri berharap, penetapan pantun sebagai WBTb sekaligus mengenalkan budaya masyarakat Melayu Riau kepada dunia.

“Kini pantun tidak lagi sekadar budaya masyarakat Melayu, tapi sudah mendunia. Sudah diakui dunia,” cakap Gubri seraya berharap pantun semakin berkembang dan memberikan warna baru bagi tradisi masyarakat internasional.

Menteri Dikbudristek Nadiem Makarim yang menyampaikan sambutan secara daring menyampaikan apresiasi atas pengakuan pantun sebagai WBTb oleh UNESCO.

Sementara Menlu Retno Marsudi yang juga menyampaikan sambutan secara daring berharap pantun akan mengenalkan Indonesia kepada dunia. Sekaligus membawa pesan perdamaian kepada dunia.

Hadir juga Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid, Kadis Kebudayaan Provinsi Riau Yoserizal Zen dan pejabat dari Pemprov Kepri. Pantun selain diakui sebagai milik Indonesia, juga Malaysia dan menjadi WBTb UNESCO.

Perjuangan pantun sebagai WBTb sudah dimulai sejak 2016, dan baru diakui UNESCO pada Desember 2020.

Dengan ditetapkannya pantun sebagai WBTb, maka Indonesia memiliki sedikitnya 10 elemen budaya yang ditetapkan WBTb oleh UNESCO. Misalnya wayang, keris, batik, angklung, tari saman, noken, tiga genre tari Bali, pinisi dan pencak silat.(FI/**)

Editor: Hendri Agustira

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

%d blogger menyukai ini: