Viral di Medsos, UAS Akui Dideportasi Petugas Imigrasi Singapura

banner 120x600
https://faktualidn.com/wp-content/uploads/2024/09/banner-468x60-Dalam-Berita.jpg

PEKANBARU (FI)-Kabar mengenai Ustadz Abdul Somad (UAS) bersama keluarga dan sahabatnya dideportasi petugas Imigrasi di Pelabuhan Tanah Merah Singapura, Senin (16/5), berseliweran di grup-grup Whatsapp. Namun sampai saat ini belum ada penjelasan resmi alasan UAS dan sahabat dideportasi tersebut.

“Info saya dideportasi dari Singapura itu sohih (benar) bukan hoaks,” ujar UAS dalam keterangan resminya melalui video yang dikirimkan sahabat UAS Ustadz Hendrik pada wartawan, Selasa (17/5) pagi.

Dirinya sampai di pelabuhan Tanah Merah sekitar pukul 13.30, bersama istri, anak dan  sahabatnya. UAS juga heran, karena menurutnya saat diinterogasi petugas imigrasi, dirinya tidak mendapatkan keterangan resmi alasan dideportasi.

Hanya saja petugas imigrasi mengatakan hanya Dubes Singapura di Indonesia yang bisa memberikan penjelasan.

“Apakah karena teroris, ISIS dan narkoba, itu mesti dijelaskan, dokumen saya lengkap semuanya tidak ada kurang apapun,” ujarnya.

Menurut UAS, kejadian saat di pelabuhan Tanah Merah, dirinya memang terakhir diperiksa dan langsung ditarik ke dalam ruangan, sedangkan keluarga dan sahabatnya sudah lewat pemeriksaan.

“Saya sempat diinterogasi selama satu jam di ruangan berukuran 1×2 seperti liang lahat, bahkan ngantar tas berisikan tas keperluan bayi saya juga tidak dibolehkan,” kata UAS.

Dalam videonya itu, UAS bahkan mengaku kalau mereka di Pelabuhan tersebut sampai 3 jam lamanya, sebelum dideportasi kembali ke Batam melalui kapal terakhir dari Singapura ke Batam pukul 17.30 WIB.

Agenda UAS sendiri awalnya ke Singapura hanya berlibur, selain bersama istri Ustadzah Fatimah Az-zahra, UAS juga membawa anaknya dan sahabatnya bersama keluarga.

“Jadi saya ke Singapura bukan untuk berdakwah dan tabligh akbar, cuma holiday, karena masih dalam suasana libur,” ungkapnya.

Ketika dirinya menjelaskan datang bersama istri, petugas langsung mendatangi istri UAS dan sahabatnya dan menjemput langsung, akhirnya semuanya dideportasi.

“Di dalam ruangan itu saya terpikir, Singapura ini negara kecil kok sombong dia, padahal mereka ini di Singapura pendatang, dan sebetulnya wilayah kerajaan Melayu, tapi memiliki kekuasaan,” ujar UAS.

UAS juga menantang Dubes Singapura di tanah air, alasan dirinya dideportasi karena selama ini dirinya bebas ke Malaysia dan negara lainnya.

“Minta semua warga negara Indonesia apa sebabnya saya dideportasi, saya bukan tidak taat pajak dan liar,” katanya.

Memang dulu diakui UAS dirinya sempat mengalami hal yang sama di Timor-Leste saat itu diundang untuk Tabligh Akbar, dirinya dijegal karena mendapat keterangan dari Jakarta dirinya disebut sebagai teroris.

“Karena memang sebelum Pilpres, maklumlah dikhawatirkan mempengaruhi pilpres, sekarang Pilpres masih lama, saya khawatir Singapura file lama masih belum dihapus, orang Singapura harus update status dan update pengetahuan,” jelas UAS.

UAS juga meminta Singapura bertanya kepada Malaysia dan Brunei Darussalam yang memberikan gelar profesor dan DR Honoris Causa kepadanya. “Kalau Singapura tidak percaya tanya Malaysia dan Brunei,” tutup UAS.(FI)

Sumber dan Foto : Tribunpekanbaru.com dan Pikiranrakyat.com

Editor: Hendri Agustira

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

%d blogger menyukai ini: